Beranda | Artikel
Resensi Buku: Tuhan Inilah Proposal Hidupku Karya Jamil Azzaini (bagian 2)
Selasa, 1 April 2014

Dua langkah pertama yang disodorkan oleh Kang Jamil dalam bukunya yang berjudul TIPH adalah dengan (1) menyadari bahwa kita selaku manusia adalah sebuah mahakarya dari sang pencipta kita dan (2) memberanikan diri untuk menetapkan prestasi terbaik yang hendak kita raih sebagai seorang mahakarya-Nya. Bila Anda belum sempat membacanya, silahkan membaca bagian pertama dari tulisan ini.

Sekarang mari kita lanjutkan ke langkah-langkah berikutnya.

1

3) Jadilah seorang pakar!

Yup, bila Anda ingin “lebih mahal” ketimbang Jam Hublot atau mobil Ferrari, salah satu cara yang dianjurkan oleh Kang Jamil di dalam bukunya adalah dengan menjadi seorang pakar di bidang apapun yang Anda sukai dan geluti. Siapa yang dimaksud “pakar” atau “expert” dalam buku TIPH ini? Banyak sekali ya akhi. Dalam dunia micro banking, Kang Jamil mencontohkan M. Yunus, sang pendiri Grameen Bank sekaligus penerima nobel ekonomi. Dari dunia engineering ada BJ Habibie. Dari dunia online marketing, ada tokoh yang sudah tidak asing lagi, yakni Nukman Lutfie. Dari dunia software ada Bill Gates. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sampai di sini, mungkin akan timbul pertanyaan, “bagaimana cara saya agar bisa menjadi seorang pakar seperti mereka yang sudah disebutkan di atas?” atau mungkin pertanyaan Anda justru lebih mendasar, “Aduh Kang Jamil, saya bingung ingin jadi ahli di bidang apa?”. Bila Anda termasuk yang menanyakan dua pertanyaan di atas, Anda tidak perlu khawatir karena Kang Jamil sudah mendaftar empat langkah yang harus Anda kerjakan untuk menjawab dua pertanyaan di atas:

  1. Mulailah dengan mendaftar semua kegiatan yang telah Anda jalani dan banyak menghabiskan waktu.
  2. Kelompokkan kegiatan tersebut menjadi tiga bagian; kegiatan yang Anda kuasai, kegiatan yang Anda cintai, dan kegiatan yang menghasilkan.
  3. Dari daftar yang tadi Anda buat, pilih satu, dua, atau tiga hal yang akan dikategorikan ke dalam tiga bagian yakni kegiatan yang paling Anda kuasai, yang paling Anda cintai, dan paling menghasilkan.
  4. Sering-sering melihat daftar kembali, siapkan rencana untuk mendelegasikan semua kegiatan lain kepada orang lain. Kegiatan-kegiatan yang Anda kuasai, cintai, dan menghasilkan sebaiknya mulai Anda tekuni sekarang juga. Sementara kegiatan selebihnya harusnya sudah Anda ikhlaskan kepada orang lain.

Berangkat dari empat langkah tersebut, Kang Jamil berpesan agar apapun kegiatan yang Anda tekuni, pastikan bahwa kegiatan itu akan membantu Anda mewujudkan prestasi terbaik yang sudah Anda tuliskan di langkah kedua.

Bila nantinya sudah menjadi seorang expert, Anda mungkin akan bertanya, “sekarang aku sudah menjadi seorang pakar, terus mau apa lagi ya?”. Ah, jawaban ini ada di poin berikutnya.

a

4) Sempurnakan Hidup Sekarang Juga

Selamat atas keberhasilan menjadi seorang pakar! Sekarang tugas berikutnya adalah menyempurnakan hidup Anda di segala aspek. Apa saja itu?

Aspek keuangan

Berapa banyak dana yang berani Anda investasikan untuk meningkatkan level keahlian Anda? Berapa banyak dana yang berani Anda sedekahkan kepada orang lain?

Aspek kesehatan

Perhatikan makanan dan gizi yang masuk ke dalam tubuh Anda. Teraturlah dalam berolahraga dan jangan terlalu sering tidur larut malam.

Aspek keluarga

Sediakan waktu yang cukup untuk bercengkrama bersama keluarga. Bila sedang dinas di luar kota, luangkan waktu untuk menelepon anggota keluarga kita.

Aspek spiritual

Berapa kali Anda mendatangi Masjid setiap hari? Berapa banyak Anda memohon? Seberapa sering Anda membaca kitabullah?

Di bagian ini, Kang Jamil juga mengajak kita untuk membuat Target 90 Hari. Tentunya yang berhubungan dengan aspek-aspek yang sudah dijelaskan di atas. Dalam 90 hari ke depan, apa target Anda untuk keluarga, untuk kesehatan tubuh Anda, untuk spiritual Anda, untuk finansial Anda, dan seterusnya. Mengapa 90 hari? Karena menurut penelitian, sesuatu yang dilakukan selama 90 hari berturut-turut biasanya akan menjadi “habit” di hari-hari selanjutnya.

Selain empat aspek ini, masih ada dua aspek lagi yang dipaparkan oleh Kang Jamil dalam bukunya. Tapi tentu saja, saya akan biarkan rasa penasaran Anda meningkat supaya kaki Anda tergerak untuk mencari lalu membeli buku ini di toko buku terdekat. Hehehe, asyik bukan? But we’re not finish yet, we still have one more step from our life proposal. Keep reading please!

5) Sempurnakan Lingkungan Anda Kemudian

Langkah kelima adalah langkah pamungkas dalam buku TIPH, yang sekaligus akan menjadi langkah awal Anda dalam menerapkan dan mempraktikkan nilai-nilai yang sudah disampaikan oleh Kang Jamil. Di dalam poin kelima ini, Kang Jamil meminta kita untuk mencari dan menciptakan lingkungan yang akan mendukung keempat langkah-langkah sebelumnya. Wow, kedengarannya tidak mudah bukan? Anda diminta untuk menciptakan lingkungan Anda sendiri! Bagaimana cara melakukannya? Alhamdulillah, Anda tidak perlu bingung karena untungnya sang penulis buku sudah mendaftar cara-caranya. Simak yang berikut:

a) Mulailah dari rumah Anda

Rumah Anda adalah lingkungan terkecil Anda, jadi pastikan Anda bisa mendapatkan dukungan untuk pencapaian proposal hidup Anda dari elemen-elemen di dalamnya seperti istri/suami, orang tua, mertua, anak, paman, nenek-kakek, dan sejenisnya.

b) Sampaikan proposal hidup Anda dalam setiap kesempatan

Alih-alih menyembunyikannya, Kang Jamil justru meminta Anda untuk menunjukkan proposal hidup Anda kepada orang lain, tentunya yang Anda anggap tepat untuk mengetahuinya. Karena dengan demikian, selain membuat Anda semakin terdorong untuk menggapai isi proposal hidup tersebut, Anda juga kemungkinan akan mendapatkan bantuan ekstra dari orang-orang yang sudah membacanya. Insyaallah. Amin.

c) Berdo’a

Kang Jamil menyelipkan doa yang sangat bagus di bagian ini, “Ya Tuhan, inilah jalan hidup yang ingin saya tempuh. Bila dengan ini Engkau semakin cinta kepadaku, maka bantulah untuk meraihnya. Tetapi bila dengan ini Engkau murka kepadaku, keberadaanku menjadi tidak bermanfaat bagi orang-orang di sekitarku, maka berilah aku petunjuk-Mu”. Doa yang sangat sederhana, tapi sungguh mengena. Subhanallah.

d) Mensyukuri keberhasilan di setiap kesempatan

Setiap keberhasilan hendaknya selalu diikuti dengan “syukuran”. Anda bisa mengungkapkan rasa syukur Anda dengan menceritakan keberhasilan ini kepada mereka yang Anda cintai ataupun dengan mentraktir teman-teman kantor. Ah asyiknya … orang lain bisa ikut berbahagia ketika Anda juga berbahagia.

Oke, itu dia panduannya wahai pembaca pengusaha muslim semua. Ada lima tahapan yang perlu Anda lalui untuk menghasilkan proposal hidup yang berkualitas dan mencerahkan. Saya harap paparan singkat saya dalam dua tulisan berseri ini bisa memandu Anda untuk mulai mengerjakannya. Tapi, jika dirasa masih kurang, mulailah mengambil langkah pertama untuk ke toko buku terdekat lalu cari dan belilah buku ini segera. Dengan harga buku yang hanya di bawah Rp 50 ribu rupiah, Anda sudah bisa mendapatkan panduan untuk mencapai sesuatu yang sangat berharga dalam hidup Anda. Selamat membaca!

Semoga bermanfaat. Amin.

***

Catatan Redaksi:

Dari sisi judul buku: “Tuhan Inilah Proposal Hidupku”

Bagian dari adab terhadap Allah, kita tidak diperkenankan menggunakan istilah yang tidak selayaknya digandengkan dengan Nama-Nya yang Mulia. Seperti istilah yang umumnya digunakan dalam bidang bisnis. Karena penggunaan istilah semacam ini terkesan kurang menjaga ‘sopan santun’. Kata ‘proposal’ termasuk dalam catatan tersebut. Karena itu, akan lebih sopan jika digunakan kata rencana, harapan atau doa. Allahu a’lam.

Artikel www.PengusahaMuslim.com


Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/2464-resensi-buku-tuhan-inilah-proposal-hidupku-karya-jamil-azzaini-bagian-2.html